Minggu, 29 Juni 2014

Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Lokal Area Network


Melakukan instalasi perangkat jaringan LAN( Lokal Area Network)
A. Konsep Jaringan Komputer
1. Sejarah Jaringan Komputer
Pada 1940-an, kelompok riset Harvard University yang dipimpin oleh Profesor H.Aiken melakukan penelitian di laboratorium Bell guna melakukan pengembangan komputer MODEL I. Awalnya, proyek ini ingin memanfaatkan satu perangkat komputer yang dapat dipakai bersama. Untuk itu, dibuatlah sebuah proses pemakaian program dengan prinsip Batch Processing yaitu setiap komputer menjalankan beberapa program dengan cara mengantri.
Pada 1950-an, jenis kemampuan komputer semakin meningkat hingga munculnya jenis super komputer. Di sinilah komputer mulai di tuntut untuk dapat melayani beberapa terminal sekaligus.
Pada perkembangan selanjutnya, muncullah konsep Time Shinring System (TSS) dengan prinsip jaringan yang memungkinkan sebuah host komputer melyani beberapa komputer. Dalam proses TSS mulai tampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang dapa awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Pada era 1970-an, jaringan komputer dengan konsep proses distribusi (Distributed Processing) mulai dikembangkan. Dalam proses ini, beberapa host komputer dihubungkan secara seri ke host komputer utama guna melayani beberapa terminal. Konsep ini dikembangkan karena beban kerja semakin berat dan harga komputer mulai mahal.
Selanjutnya, ketika harga komputer sudah mulai menurun dan konsep proses pendistribusi sudah matang, maka pengguna komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama hingga komunikasi antar komputer ( peer to peer) tanpa melalui komputer pusat. Kemudian , mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN ( lokal Area Network).
2. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan Komputer Adalah sekelompok komputer yang saling berhubungan antara satu sama lain dengan menggunakan protokol komunikasi melalu media, sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras, seperti printer harddisk, dan sebagainya.
Dengan demikian, pengguna komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya.
3. Manfaat Jaringan Komputer
Jaringan komputer memiliki manfaat yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan komputer yang stand alone. Adapun manfaat-manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Berbagi Pakai Sumber Daya
Pada pengguna komputer disuatu organisasi dapat menggunakan perangkat keras komputer seperti printer, hardisk, disket, scanner, CD-ROM, dan lainnya secara bersama-sama dan saling bergantian tanpa harus memindahkan posisi perangkat keras tersebut.
 b. Berbagi Pakai Software
Beberapa perangkat lunak (software)  dapat digunakan secara bersamaan tanpa harus memasangnya pada setiap komputer. Bahkan, beberapa pengguna yang berbeda, dapat mengakses dan meng-update file secara bersama-sama sehingga menghasilkan kolaborasi yang sangat baik sebagai tim. Selain itu, lisensi perangakt lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand alone terpisah untuk jumlah pengguna yang sama.
 c. Komunikasi
Komunikasi antar pengguna yang terpaut sangat jauh, dapat dilakukan dengan menggunakan e-mail, teleconference, atau program realtime chatting yang bisa bertatap muka. Dengan demikian, proses komunikasi antarpemakai dapat dipenuhi tanpa harus pindah dari tempat kerjanya. Hasilnya, pulsa telepon dapat dihemat bahkan dihindari.
 d. Pemprosessan Terpusat (terdistribusi)
Didalam suatu jaringan komputer, data dapat diolah secara terpusat atau secara terdistribusi. Pemprosessan secara terpusat dilakukan apabila sebuah data yang dibuat oleh tiap pemakai jaringan dikehendaki untuk disatukan dalam komputer terpusat. Sebaliknya, pemprosessan terdistribusi dilakukan apabila suatu pekerjaan pengolahan data dari komputer pusat dapat dikerjakan oleh setiap pemakai berdasarkan spesialisasi bidang kerjanya.
 e. Keamanan data
Keamanan data dapat diatur oleh administrator dengan pemberian hak akses, pembatasan waktu akses, dan pemberian password untuk melindungi pemakai komputer pusat.
 f. Akses internet bersama-sama
Jika ada salah satu komputer berhubungan ke internet dan komputer tersebut memberikan izin untuk akses ke internet maka para pengguna jaringan, dapat melakukan koneksi internet hanya dengan menggunakan satu buah akun di ISP dan satu buah modem. Hal ini dapat menghemat dana yang cukup besar.
 4. Klasifikasi Jaringan Komputer
Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, yaitu sebagai berikut;
  • Berdasarkan area dan skala
Berdasarkan areal luas dan skala cakupannya, jaringan komputer dibedakan menjadi, LAN (Local Area Network), MAN ( Metropolitan Area Network), WAN ( Wide Area Network) dan Internet.
1)      LAN ( Local Area Network)
LAN adalah sekumpulan koputer yang berada di areal yang tidak terlalu luas, seperti kantor milik pribadi dan sebuah perusahaan kecil atau menengah. Biasanya LAN berukuran hingga beberapa kilometer.
LAN sering kali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik agar dapat saling bertukar informasi serta pemakaian bersama sumber daya, misalnya printer berkualitas tinggi harganya sangat mahal.
2)      MAN ( Metropolitan Area Network)
MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan dalam suatu kota dan dapat memanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu manunjang data dalam suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3)      WAN ( Wide Area Network)
WAN memiliki cakupan yang lebih luas daripada MAN. MAN dapat meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua. Adapun metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN.
4)      Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia, sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet bahkan tidak menutup kemungkinan mencakup antar planet. Koneksi jaringan komputer dapat dilakukan berkat dukungan yang khas dari Internet Protocol (IP).
Tabel berikut merupakan gambaran jarak cakupan dari LAN, MAN, WAN dan internet.
JARAK/ CAKUPAN (METER)
CONTOH
JENIS
10 s/d 100
Ruangan
LAN
100 s/d 1000
Gedung
LAN
1000 s/d 10.000
Kampus
LAN
10.000 s/d 100.000
Kota
MAN
100.000 s/d 1.000.000
Negara
WAN
1.000.000 s/d 10.000.000
Benua
WAN
>10.000.000
Planet
Internet
unduhan (4)
  • Berdasarkan Media Penghantar
Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu wire network dan wireless network.
1)      Wire network
Wire network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Umumnya, kabel yang digunakan terbuat dari bahan dasar tembaga. Namun dalam perkembangan selanjutnya, digunakan pula kabel yang terbuat dari serat optik.
Kabel berbahan tembaga biasanya digunakan pada jaringan lokal atau LAN, sedangkan kabel serat optik digunakan pada jaringan MAN atau WAN .
Wire network memiliki beberapa keunggulan diantaranya sebagai berikut;
a)      Proses pengiriman data dapat lebih cepat.
b)      Proses pengiriman data relatif tidak dipengruhi oleh faktor lingkungan.
c)       Pengiriman data dari komputer yang berbeda biasanya tidak saling mengganggu secara signifikan.
d)      Bisa menembus tembok yang tebal sekalipun,
e)      Relatif berbiaya rendah.
Namun demikian, wire network pun memiliki beberapa kekurangan, diantaranya sebagai berikut;
a)      Proses instalasi sangat rumit.
b)      Memerlukan pemeliharaan kabel yang intensif.
c)       Tidak bisa melakukan koneksi ke jaringan atau dari tempat yang tidak terjangkau kabel seperti kapal laut, di jalan raya, atau di dalam pesawat terbang.
2)      Wireless network
Wireless network adalah jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio atau cahaya inframerah sebagi media penghantar. Gelombang radio ini bekerja pada frekuensi tinggi, yaitu 2,4 GHz dan 5,8 GHz, sedangkan penggunaan inframerah hanya terbatas pada jaringan jarak pendek yang melibatkan dua buah komputer saja.
Wireless network memiliki beberapa keunggulan diantaranya sebagai berikut;
a)      Bebas bekerja dimana saja dan bersifat mobile, asalkan terjangkau oleh jaringan wireless.
b)      Tidak ada batasan kabel jaringan atau sambungan tetap
c)       Proses instalasi relatif cepat dan mudah
d)      Relatif lebih mudah dalam pengembangannya
e)      Tindakan pemeliharaan lebih mudah
Adapun kekurangan dari wireless network adalah sebagai berikut;
a)      Umumnya berbiaya lebih mahal.
b)      Laju kecepatan pengiriman data lebih lambat dari pada wire network.
c)       Sangat bergantung pada kondisi lingkungan seperti cuaca.
d)      Transmisi data dari komputer yang berbeda dapat saling menggangu.
  •  Berdasarkan fungsi
Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu client server dan peer to peer.
1)      Client server
Client server adalah jaringan komputer yang memfungsikan salah satu atau beberapa komputernya sebagai server atau induk bagi komputer lain. Server dijaringan tipe ini disebut dengan dedicated server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada komputer lain atau client. Layanan yang diberikan bisa berupa akses web, e-mail, file, dan lain-lain. Dalam hal ini, server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation atau client.
Client server banyak diterapkan pada jaringan internet. Namun, LAN atau jaringan lainpun masing-masing.
Jaringan komputer dengan sistem client server memiliki beberapa keunggulan, sebagai berikut;
a)      Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain, seperti sebagai workstation.
b)      Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administras dan sistem keamanan jaringan.
c)       Sistem back up data lebih baik karena pada jaringan client server, back up data dilakukan terpusat diserver, yang akan mem-back up seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Namun, jaringan komputer dengan sistem client server juga memiliki beberapa kekurangan, sebagai berikut;
a)      Biaya operasional relatif lebih mahal.
b)      Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkempuan lebih untuk ditugaskan sebagai server,
c)       Kelansungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2)      Peer to peer
Peer to peer adalah jaringan komputer yang setiap komputernya dapat menjadi server sekaligus client. Dengan demikian, tidak ada satu pun komputer yang bertinfak sebagai induk komputer. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan akses dari satu komputer ke komputer lain atau dikenal dengan istilah non-dedicated server.
Peer to peer umumnya banyak diaplikasikan pada LAN. Walupun dapat juga diaplikasikan pada MAN, WAN atau internet, namun hal ini jarang diterapkan. Salah satu alasannya adalah masalah managemen dan keamanan data. Akan menjadi kesulitan tersendiri jika harus menjaga keamanan pada jaringan peer to peer ketika pengguna komputer sudah sangat banyak.
Jaringan komputer dengan sistem peer to peer memiliki beberapa keunggulan, sebagai berikut;
a)      Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi pakai fasilitas yang dimilikinya, seperti harddisk, drive, fax/modem, dan printer.
b)      Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client server, salah satunya karena tiddak memrlukan adanya server yang memiliki kempuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
c)       Kelansungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Dengan demikian, jika salah satu komputer/peer mati atau rusak maka jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Namun, jaringan komputer dengan sistem peer to peer juga memiliki beberapa kekurangan, sebagai berikut;
a)      Troubleshooting atau pemecahan masalah jaringan relatif lebih sulit karena pada jaringan, setiap komputer peer to peer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang terjadi
b)      Kinerja jaringan lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client server karena setiap komputer peer to peer disampung harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
c)       Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing pengguna dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
d)      Oleh karena data jaringan tersebar di setiap komputer peer to peer dalam jaringan maka back up data harus dilakukan oleh setiap komputer tersebut.
 5. Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan mengacu pada cara-cara menghubungkan komputer/client node dengan menggunakan kabel hingga membentuk jaringan. Topologi yang ada sangatlah tergantung pada letak geografis dari setiap node, sehingga kualitas kendali sangat dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data.
Topologi jaringan komputer sangat banyak, namun yang paling banyak digunakan adalah topologi bus/linear, ring, dan start.
  1. Topologi Bus
Pada topologi bus, setiap node dihubungkan dengan jalur kabel utama atau tunggal melalui sebuah interface komunikasi. Setiap komputer/node dapat berkomunikasi lansung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam jaringan. Jika diujung kabel utama tidak terdapat node maka harus ditutp dengan semacam T-Connector ( terminal 500 ohm).
  unduhan
Keunggulan topologi bus adalah sebagai berikut;
1)      Instalsi cukup mudah dan hemat kabel
2)      Tata letak relatif sederhana.
3)      Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation yang lain.
 Adapun kekurangan dari topologi bus adalah sebagai berikut;
1) Lalu lintas data pada kabel utama cendrung padat dan berpeluang terjadinya collision atau tabrakan data karena data ditransmisikan secara dua arah.
2)  Jika kabel utama terputus maka seluruh jaringan akan berhentu.
 2. Topologi Ring
Pada topologi ring, setiap node dihubungkan dengan jalur kabel utama atau tunggal dan membentuk kurva tertutup (berpola sebuah lingkaran).
Keunggulan topologi ring adalah sebagai berikut;
1)      Data dikirim dengan satu arah sehingga peluang terjadinya tabrakan data sangat kecil, sehingga pengiriman data bisa berlansung lebih cepat.
2)      Tata letak relatif sederhana.
Adapun kekurangan dari topologi ring adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terjadi gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
 unduhan (3)
3. Topologi Star
Pada topologi start (bintang), setiap workstation/node dihubungkan dengan sebuah perangkat konsentrator atau hub. Umumnya, data yang dikirimkan oleh sebuah node akan disebarkan oleh hub kesemua node walaupun node yang didatanginya bukan node penerima sesungguhnya. Oleh karena alasan inilah, maka kinerja jaringan semakin menurun yang menyebabkan topologi ini kurang populer pada awal kemunculannya.
Untuk mengatasi hal ini, maka dibuatlah alat bernama switch yang merupakan pengembangan dari hub. Switch hanya akan mengirimkan data yang diterimanya ke node/komputer yang benar-benar menjadi tujuannya. Dengan demikian, kinerja jaringan semakin baik.
Disamping itu, switch juga dapat mengatur pemakaian media jaringan. Pada suatu saat hanya sebuah komputer saja yang diizinkan menggunakan media untuk pengiriman data. Dengan demikian kecepatan maksimal dapat dicapai.
Topologi star merupakan topologi yang paling banyak dipakai di masyarakat karena beberapa keunggulannya, yaitu sebagai berikut;
1)      Paling fleksibel
a)      Pemasangan/perubahan node sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.
b)      Kendali dilakukan secara terpusat.
c)       Kemudahan dalam mendeteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
 2)      Jika suatu node mengalami kerusakan maka tidak akan mengganggu jaringan secara keseluruhan.
Namun, topologi start juga memiliki beberapa kerugian antara lain sebagai berikut;
1)      Boros kabel.
2)      Perlu penangan khusus.
3)      Sangat tergantung pada perangkat hub/switch, sehingga jika hub mengalami gangguan maka jaringan secara keseluruhan pun akan terganggu.
 unduhan (2)
 6. Model Protokol Jaringan Komputer
1) Model OSI
Dalam sebuah jaringan komputer, biasanya akan terjadi proses komunikasi data yang melibatkan interpreter. Interpreter ini umumnya melekat pada perangkat komunikasi data yang diproduksi oleh sebuah vendor.
Dahulu, koneksi antar komputer dalam sebuah jaringan dari vendor perangkat telekomunikasi yang berbeda-beda sangat sulit dilakukan. Hal ini dikarenakan setiap vendor memiliki interpreter atau aturannya sendiri-sendiri.
Untuk mengatasi kendala ini, maka dirasa perlu adanya protokol atau aturan baku perihal pengiriman data yang mengikat semua vendor perangkat telekomunikasi. Oleh sebab itu, badan dunia yang menangani masalah standardisasi ISO ( International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI ( Open System Interconnection). Dengan demikian, diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasidapat berpedoman kepada model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan. Namun ide tersebut gagal diwujudkan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut;
  •  Model referensi mirip dengan model referensi DARPA yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF). Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
  • Model referensi OSI dianggap terlalu kompleks. Beberapa fungsi ( seperti metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan error correction) diulang-ulang dalam beberapa layer.
  • Pertumbuhan internet sangat pesat dengan menggunakan protokol TCP/IP telah membuat OSI Reference Model menjadi kurang populer da kurang diminati.
Model referensi OSI terdiri atas tujuh lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi yang ter atas. Model referensi ini, tidak hanya digunakan untuk produk-produk LAN saja, tetapi juga berguna dalam membangun jaringan internet.
Tabel. Model referensi OSI
Lapisan/Layer
Fungsi
7 (Application)
Berfungsi sebagai antar muka( penghubung) aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Pada layer inilah sesungguhnya pengguna “berinteraksi dengan jaringan”.Contoh protokol yang berada pada lapisan ini yaitu FTP, Telnet, SMTP, Hfl’P, POP3, dan NFS.
6 (Presentation)
Berfungsi Untuk Mentranslasikan Data Yang Hendak Di Transmisikan Oleh Aplikasi Ke Dalam Format Yang Dapat Ditransmisikan Melalui Jaringan. Protokol Yang Berada Pada Level Ini Adalah Jenis Redirector Software, Seperti Network Shell (Semacam Virtual Network Computing (VNC) Atau Remote Destop Protokol (RDP). Kompresi data dan enkripsi juga ditangani oleh layer ini.
5 ( Session)
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dimulai, dipelihara, dan diakhiri. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Layer Session, sering disalah artikan sebagai prosedur log on pada network dan berkaitan dengan keamanan.
  • NETBIOS, Protokol yang dikembangkan IBM, Menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application.
  • NETBEUI, ( NETBIOS Extended User Interface), Protokol pengembangan dari NETBIOS, digunakan pada Microsoft Networking.
  • ADSP (Apple Access Protokol).
  • PAP (Printer Access Protocol), protokol untuk printer Postscript pada jaringan Apple Talk.
4 (Transport)
Berfungsi untuk memecah data menjadi paket-paket data serta memberikan nomor unit setiap paket sehingga dapat disusun kembali setelah diterima. Paket yang diterima dengan sukses akan diberi tanda (acknowledgement), sedangkan paket yang rusak atau hilang ditengah jalan akan dikirim ulang.Contoh protokol yang digunakan pada layer ini adalah UDP, TCP, dan SPX.
3 (Network)
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Pada layer ini juga dilakukan proses deteksi error dan transmisi ulang paket-paket yang error.Contoh protokol yang digunakan antara lain IP dan IPX.
2 (Data Link)
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut frame. Pada level ini terjadi error corretion, flow control, pengalamatan perangkat keras (MAC Address), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti bridge dan switch layer-2 beroperasi.Menurut spesifikasi IEEE 802, layer ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu; Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC). Contoh protokol yang digunakan pada layer ini adalah Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4), Tokenring (802.5), Demand Priority (802.12).
1 (Physical)
Berfungsi untuk mendefinikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan, dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) berinteraksi dengan media wire atau wireless.Layer physical berkaitan lansung dengan besaran fisis seperti listrik, magnet, gelombang. Data biner dikodekan berbentuk sinyal yang dapat ditransmisi melalui media jaringan.
Lapisan/Layer
Fungsi
7 (Application)
Berfungsi sebagai antar muka( penghubung) aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Pada layer inilah sesungguhnya pengguna “berinteraksi dengan jaringan”.
 2). Model DARPA dan TCP/IP
Pada 1970-an hingga 1980-an, Departemen Pertahanan atau (Departement of Defense) mengusulkan konsep model referensi protokol DARPA berbasis TCP/IP.DARPA (United States Defense Advanced Research Project agency) adalah lembaga yang mengembangkan protokol TCP/IP.
Model ini disebut juga TCP/IP model atau Internet Model. Oleh sebab itu, model DARPA tidak dapat dipisahkan dengan TCP/IP. Protokol ini merupakan komunikasi utama dalam internet. Internet memungkinkan sestem apapun yang terhubung kedalamnya bisa berkomunikasi dengan sistem lain, tanpa harus memedulikan bagaimana remote sistem yang lain bekerja.
Berikut ini adalah beberapa keunggulan protokol TCP/IP.
1)      Sangat kompatibel dengan perangkat keras komputer dan sistem operasi. Ideal untuk menyatukan mesin-mesin dengan perangkat keras dan lunak yang berbeda walaupun tidak terhubung dengan internet.
2)      Tidak tergantung pada perangkat keras jaringan tertentu, sehingga TCP/IP cocok untuk berbagai macam jaringan.
3)      Memungkinkan devide TCP/IP mengidentifikasi secara unik device yang lain diseluruh jaringan walupun ia merupakan jaringan global (dunia).
4)      Protokol tingkat tinggi yang distandarkan untuk konsistensi, sehingga menyediakan layanan pengguna yang luas.
Jika dibandingakan dengan model referensi OSI, referensi DARPA hanya memiliki empat lapisan, yaitu;
1)      Network Interface layer atau physical layer.
2)      Internetworking layer atau internet layer.
3)      Host-to-host layer atau transport layer.
4)      Application layer.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Materi Tentang Teknik Komputer Jaringan. Design By: SkinCorner